“Diam belum tentu emas, Selalu mendengar tapi tidak pernah didengar”
Setujukah Anda jika
menjadi pendiam itu tidak selamanya menyenangkan?. Jika anda setuju
mungkin Artikel ini sangat perlu untuk anda baca. Anda akan memetik
banyak pengalaman dan hikmah dibalik sebuah Ekspresi setiap orang jika
anda menyadarinya. Bahkan Anda pun bisa belajar dari kegalan orang lain
. Semoga setelah membaca tulisan ini anda bisa menjadi orang lebih
menghargai orang lain. Tulisan ini admin tunjunkan untuk para untuk
teman - teman follower @TentangGueItu
yang masih Pelajar khususnya remaja. Salam terbaik dari gue buat
seluruh blogger seluruh Indonesia, khususnya para detik blogger :).
Pendiam belum tentu emas. Apakah kamu orang yang pendiam?. Lalu pendiam seperti apakah anda?.
Pertama, kata pepatah Diam adalah Emas mungkin itu benar jika anda memilih menjadi seorang pendengar, Mengingat
jumlah telinga lebih banyak dari jumlah mulut. Dimana lebih banyak
menggunakan kedua telinga jauh lebih bijak daripada terus berbicara
dengan satu mulut. Dengan kata lain, pepatah ini tepat untuk anda yang
cenderung tidak menyukai perdebatan disaat anda mengikuti sebuah
diskusi di hadapan orang orang banyak. Anda di anggap hebat, karena
lebih memilih diam daripada ikut berdebat dalam meladeni orang yang
pandai berbicara di depan anda mengemukakan secara egois dalam
menentukan ‘pendapat dan ide siapa yang lebih baik’.
Kedua, Diam Belum tentu emas, karena tidak semua orang suka berdiam diri saat di kepalanya penuh dengan ide ide cermelang. Percayalah, menahan gagasan dan perasaan dalam sikap diam, itu sangat menyakitkan, anda seperti menahan diri untuk bernafas.
Kekecawaan akan mudah timbul pada saat keadaan seperti ini. Rasa tak
percaya pada pendapat orang lain yang meragukan ide kita membuat kita
tidak ingin lagi bertemu bahkan berjumpa orang tersebut.
Original Quotes : Renungan singkat tentang Sikap diam.
Bayangkan,
suatu hari anda dikecewakan oleh sahabat anda. Saat itu Anda sangat
marah dan kesal sekali pada Sahabat anda. Saat itu Anda berharap sekali
Sahabat Anda dapat mengerti bagaimana perasaan anda. Sayangnya, teman
anda tidak kunjung menyadari kesalahannya. Hingga akhirnya Rasa marah,
kecewa dan benci memendam begitu saja di hati anda. Dalam benak anda,
saat itu anda ingin sekali mengekspresikan betapa kecewanya anda kepada
sahabat Anda. Namun sayangnya, karena ‘rasa nggak enak sama temen’,
akhirnya Anda pun memilih untuk diam. Hingga akhirnya rasa kecewa itu
terus bersinambung dan akan meletus pada akhirnya ketika sampai
puncaknya. Anda menjadi bom atom yang siap meledak. Hingga akhirnya di
masa mendatang amarah itu pun tidak tertahankan lagi Bom Atom itu
meledak dengan dahsyat, Setelah anda untuk kedua kalinya di kecewakan
oleh sahabat anda, yang juga kembali mengulangi kesalahannya. Kesalahan
yang bahkan sahabat anda sendiri tidak pernah menyadarinya, ia tidak
tahu jika sikapnya selama ini telah membuat anda kecewa. Karena anda
tidak pernah mengatakan letak kesalahnya.
Karena faktanya Meskipun banyak ide tidak semua orang bisa berbicara secara jelas, beruasa keras dan mudah dipahami.
Yupz, Terkadang hanya karena lemah suara seseorang selalu saja di
anggap pengekor untuk mereka yang pandai berbicara, meskipun terkadang
ide yang dimiliki seorang pembicara belum tentu sebagus dan secemerlang
orang pendiam yang selalu mendengar. Karena orang yang sulit berbicara
cenderung mempersiapkan dan memikirkan ide idenya di dalam sikap
diamnya.
Ketiga, Diam adalah keterbatasan seseorang untuk berekspresi. Ada kalanya orang pendiam sering sekali tidak diberikan kesempatan DAN Kebebasan Bereskpresi dengan pendapatnya. Sedangkan Eskpresi adalah suatu sikap yang ditunjukan seseorang untuk mengenalkan siapa dirinya yang apa adanya,
berbicara tentang sikap, sikap bukan lah hanya pemikiran semata. Karena
di dalam sebuah ungkapan ekspresi terkandung sebuah perasaan, ungkapan
terpendam yang sulit ditunjukan kepada orang lain.
Kita semua tahu pada
dasarnya setiap orang ingin dikenal oleh orang lain. Manusia juga ingin
di dengar saat ia mempunyai gagasan. Percayalah tanpa berekspresi
seseorang takkan pernah bisa menunjukan apa kekurangannya dan apa kelebihan terpendam yang ia punya.
Akibatnya, Mungkin sifat mahluk hidup yang senang bersosial akan
lenyap. Seperti halnya Ketika kita memutuskan untuk tidak ingin lagi
bergabung dalam sebuah diskusi, karena anda tahu, sebelumnya anda tidak
akan pernah diberi kesempatan untuk berpendapat. Padahal ide adalah hal
penting yang wajib ada di dalam sebuah diskusi atau pun meeting.
“orang
yang tidak pernah mengekpsresikan ungkapannya kepada orang lain, seumur
hidupnya hanya mengenal siapa orang lain, dan jauh lebih mengerti apa
yang lain rasakan orang lain. Jauh daripada ia mengenal dirinya sendiri “
“Diluar
sana banyak orang yang hidup dalam keterbatasan serta hidup dalam
kondisi yang kurang menyenangkan. Fatalnya, sebagian dari mereka banyak
yang memilih berdiam tanpa melakukan apa pun”
Ya, benar. Ada kalanya kita harus berjuang untuk bisa di dengar. Jika seorang
aktivis rela turun ke jalan sertga berpanas - panasan melakukan
teatrikal dengan berbaring di atas aspal dan teriak - teriak sekeras
mungkin menggunakan Toa hanya ingin agar suaranya bisa di dengar oleh
pemerintah. Mengapa kita sebagai orang ‘pendiam’ tidak pernah berjuang memikirkan cara agar bisa di dengar?.
Diluar sana banyak orang yang tidak bisa berbicara karena tunawicara(bisu). Tetapi ada juga yang tidak bisa berbicara karena tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk berbicara.
Ada juga yang tak bisa mengungkapkan ide secara lisan karena alasan lainnya.
“Diam Karena lidahnya yang kaku, sehingga perkataannya menjadi kurang jelas dan sulit dimengerti. ”
“Diam
karena tidak bisa berbicara karena vocalnya yang tidak bisa keras,
hingga suaranya mudah tenggelam saat berada di dalam sebuah perdebatan.”
Menyakitkan, adalah Satu hal yang sering dirasakan oleh orang - orang cacad vocal seperti ini. Mereka selalu mendengar tapi tidak pernah didengar.
Banyak
orang diluar sana yang tidak pernah lagi ingin mengenal dunia, sehingga
hidupnya hanya dihabiskan dengan berdiam diri dirumah, Tidak pernah
bersosial, tidak memiliki banyak teman dan sulit untuk cair saat bergaul
dengan orang lain.
Jika anda dianugrahi dengan kelebihan berbicara Jelas dan lugas maka sepatutnya anda bersyukur. Karena dengan berbicara anda bisa dengan mudah menyatakan dan mengatakan apa pun ide anda pada orang lain,
tanpa harus menunggu kesempatan berbicara, tanpa harus takut suara anda
tenggelam di tengah keramaian karena anda memiliki suara vocal yang
keras dan mudah di dengar.
Ke empat, Diam bukan berarti tidak melakukan apa apa,
diam bukan berarti bahwa seseorang ingin dilupakan dan bukan berarti
juga Seseorang ingin tidak dikenal oleh siapa pun selama hidupnya.
Mungkin benar jika selama ini gue sangat membenci orang yang terlalu
banyak bicara bagi ku Orang yang terlalu banyak bicara hanya senang mendengar apa yang di ucapkan oleh dirinya sendiri.
Memang benar tidak semua orang yang senang berbicara, tidak berarti ia
tidak pernah menghargai pendapat orang lain. Itulah sebabnya kenapa
terkadang guea cuek terhadap orang yang tidak menerima pendapat gue. Toh
selama gue nggak pernah dengar, jadi untuk apa dia protes.
Jika anda adalah
seorang yang pendiam namun sangat kaya akan ide. Percayalah di Era
Sosial media seperti ini orang pendiam tidak lagi menjadi pendengar
semata. Jujur saja gue adalah remaja yang sangat pendiam. Semua point
yang ada di atas nyaris semuanya gue miliki.